Usrah wasn't my jammed in the past.

I keep editing the post sebab at first nak tulis camni pastu second thought nak tulis macam ni pulak. Taktahu mesej sampai tak tapi moga sedikit thoughts ni give you something to ponder , tak sikit , banyak , tak banyak , sikit. I am not that sure whether the tajuk fit ke tak malas nak fikir ~ ~ ~

This phrase kept bugging my head this morning while I'm frying nuggets for sahur. Shoot. Goreng nugget fikir pasal usrah. Ngeh.

Usrah di mata aku , is a bunch of cool kids yang mungkin kelihatan asing gathers for good reasons . Sebab Islam tu datang secara asing dan pulang dengan asing aicewahs. Nak kelihatan cool? Lets be together for good purpose :D 

Aku tak terlepas dari zaman yang memandang sinis isu usrah dan dakwah. 

Malah dulu pernah persoalkan tindak tanduk seorang hamba Allah yang keep spamming a group with lots of dakwah post , like apa mekanisma dia nak pakai , share bebanyak untuk group yang wujud bukan for that purpose. Aku pernah marah sebab aku rasa notification penuh dari group tersebut sebab susah nak membezakan mana post penting mana post yang tak pening. Aku persoalkan perkara tersebut pada seorang ustazah , aku kata kalau banyak macam tu kongsi siapa  nak terkesan. Dan sampai sekarang aku simpan jawapan ustazah dalam kepala " Mungkin dalam banyak banyak post tu , ada hati yang terkesan " akan ada. Jangan pernah undermine usaha dakwah orang , kalau dia mencapai orang through dakwah media , hormati usaha dia. Sebab dakwah tu wajib kepada orang , semua orang perlu ada rasa tanggungjawab nak sebarkan the beauty of Islam , sekalipun bukan dalam bentuk ucapan , mungkin cukup pada permulaan dengan memakai outfit yang ikut garis panduan agama , kan molek jadi contoh yang baik reflection Islam? 

Beberapa hari lepas tengok insta orang , pastu ternampak an ukhti ( a sister ) post gambar dia pergi Intec , to be precise Kolej Akasia , seksyen 18. I guess that's where " Usrah wasn't my jammed in the past " phrase muncul dalam kepala. Sebab I wasn't whom I used to be in the past. Aku used to sign up for usrah , then in the middle bila kena panggil , when ada kakak message pepanjang ajak turun usrah , aku mengelak untuk tak turun. Lama lama akak tu pun faham kot yang aku punya inclination terhadap usrah tidak lagi bersungguh seperti masa aku sign up for it. Masa tu aku ingat yang usrah akan makan masa aku when I'm trying to excel in my studies back masa Alevels seeing my housemates in Akasia takde siapa pun sign for outdoor activities and spent most of their time home at their tables , and aku jugak dah berjanji dengan diri sendiri untuk tak lagi actively involve in koku's so thats why I declined the usrah invitations.

Seingat aku , aku sekali je join usrah masa dekat Intec , with intention nak makan free. Leuls sebab masa tu money drained out ( masa apa je money tak drained out masa preparation? Masa allowance baru masuk. Meh ) , aku lupa its either I notice the usrah by accident or ada kawan ajak , but that's the only one ! and ayat yang ukhti dalam grouping aku share masa tu kekal dalam kepala aku sampai sekarang

Perihal pinjaman yang baik ( in this context , pinjaman masa )
Dia kata , barangsiapa yang meminjamkan Allah dengan pinjaman yang baik ,
maka Allah akan balas pinjaman dia dengan kebaikan yang berganda.

When at the first place , apa yang kita owned sekarang like masa , tenaga , keringat bukan milik kita pun tapi Allah punya. Dia pinjamkan dekat kita di dunia , and kalau kita pinjamkan benda yang kita pinjam ni dekat Allah balik ( irony how it sounds ) , He'll reward us. Dan masa tu macam SHOOT dalam kepala. Dan aku tanya dengan diri sendiri ,

pinjaman baik apa yang kau dah  offer dekat Allah?
banyak masa yang Allah bagi pinjam kau pakai untuk kepentingan diri. Tidur. Bangun , belajar ibadah acuh tak acuh. 

( ... )

Sadly the ignite feeling of wanting to make changes , padam tengah jalan. Terus kedekut untuk pinjamkan Allah dengan pinjaman yang baik. I used all the time given for my own personal interest , study - lepak - buat mana wajib itu pun sambil lewa - and that's it.

Aku pernah try nak join usrah camps , like Ini Sejarah Kita ( not knowing its regarding sejarah Islam ) , pernah je try tanya ibu untuk join , dan ibu reluctant nak bagi , sebab tak lari kot dari stigma masyarakat yang takut menyimpang , lagi tu media pi tayang cerita kesesatan nyata zzz , dan aku choose untuk takpelah , takyah sekarang. Dan aku dapat alhamdulillah tarbiyah for the camp di bumi Cardiff , and for some reasons Allah punya aturan tu cantik serious punya cantik sebab kalau aku pergi masa aku Alevels , aku mungkin takkan dapat faham , atau mungkin feel intimidated dengan orang yang pergi camp tu , yang mungkin dah move forward dalam skala kebaikan ( mengikut definisi aku ) . 

berkubur sampailah habis Alevels. Dulu before Alevels aku pernah janji dengan diri sendiri yang preparation before overseas aku bukan semata pada academic qualification , or pebawakan diri sebagai manusia seperti kebolehan memasak berskala 6.5 , tapi jugak termasuk dengan enhancement dalam kerohanian , sebab aku tahu jiwa kena kental bila jauh. Jauh dari keluarga , jauh pergi ke tempat yang Islam tu minority.

tapi aku tak kuat mana. Dan tak juga mencuba untuk menguatkan kekuatan rohani. 

Dulu before sampai Cardiff. Aku banyak kali kata nak shut myself off from public. Grab a law degree and that's it.

that's it 

tu je. 

Kalau fikir balik ;  

Sebenarnya agama tak rugi apa kalau aku choose untuk tak bergerak dalam gerabak mana mana dakwah. 

Yang rugi tu kita , sebab kefahaman pada Al-Quran ( agama dan keseluruhannya ) tu blessings from Him for us to grab. Sebab Al-Quran tu ada depan mata sedari kecik. Nampak je dekat almari dibiar sampai berhabuk. Kadang tu nampak ayah ibu baca Quran , tapi sikit pun hati tu tak rasa nak dekat pada Quran. Aku harap diri aku yang serupa itu dah berkubur di laut India. 

sedih , sebab aku rasa sangat lama tempoh masa untuk aku sedar aku adalah manusia yang rugi. 
Sikit pun hati tak terkesan dengan issue agama dan dakwah sejak sekolah. Dan aku sangat berharap bila dapat jejak balik sekolah nanti , to spread the feelings of wanting to know more about the deen ( agama ) dari umur belasan tahun. Supaya tak rasa macam akak rasa , all the wasted years not knowing the true purpose of living. Hidup sebab esok kena bangun pagi - makan - belajar - buat routine sehari harian. Tanpa sedar purpose of living covers more than those chapters of routine seharian. 

I may not be the most qualified person untuk ajak orang buat baik but that shoudn't be an excuse for not trying. Untuk jadi baik jugak tak require kau join mana mana usrah or making usrah as your jammed , but certainly its a good path for you to start , sebab nak berubah sensorang ni payah. Serious payah , sebab kita tahu kita ni macam mana , and bila sorang kita selalu hilang aim , its hard to keep the determination , sebab one second you want to be good one second you'll be like " eh takpelah " , you need a circle of people yang walking in the same direction supaya jadi orang yang mengingatkan. Yang tahu your intention of becoming a better person , so these indirectly boleh jadi a pushing factor.

Aku bercerita sebab aku masuk kot golongan yang struggle really hard to change. I guess semua struggle , cuma struggle pada different stages ,  aku nak people know yang bila kau rasa susah nak berubah , I'm in the same shoes as yours , sebab some people perceive yang " eh dia ni memanglah baik sebab datang dari keluarga purdah tudung labuh tasbih two four seven "  when sebenarnya chances to change to be a better person tak cuma tertakluk pada orang yang dilahirkan dalam suasana yang membina. You can start in any point , tak perlu belajar rentas laut , pasangkan niat , tinggalkan benda benda jahiliyyah. PAYAH. Memang payah tapi cuba ! sebab Allah value the efforts !  

Jadikan things yang makes you a better person as your jammed , your liking ! 

:)

takde kaitan. Tapi aku rindu nak belajar leuls. serious rindu. 

Comments