" Nak Jadi Baik " - Tanda Seru. Tanda Soal. Noktah. - fasa 1
p/s : Through out the post you might face moments question yourself - after tons of " Nak Jadi Baik " is repeated through the writing . Apa itu " Nak Jadi Baik " or why the words should be spelled that way. Or its only me who're too complicated.
Bismillahirahmanirahim, mari kita bermula .
" Nak " merupakan satu perkataan yang mengilustrasikan kemahuan , kehendak.
" Jadi Baik " , I personally think that there's no fixed definition untuk dua frasa ini , sebab dia lebih kepada individual judgement. Degree " Jadi Baik " kita berbeza. Mungkin pada A - baik dia apabila dahulu dia berpuasa tanpa ibadah sunat , tahun ini dia gandakan ibadahnya -maka itu degree definisi A. For B, mungkin tahun lepas dia tak puasa, tahun ni dia transform kepada seorang yang berpuasa - maka definisi baik dia apabila dia berhijrah daripada tak puasa kepada puasa. Dan degree definisi berubah mengikut masa - humans do realize that we can never be perfect , but what we're doing and practicing everyday - trying to be better everytime - it leads to perfections , thus degree definisi baik turut akan berubah. Wallahualam.
Tanda Seru - !
Tanda Soal - ?
And do I need to visualize Noktah ?
The moment when I jot down my wishlist for Ramadhan in my post / diaries. Merasakan bahawa empunya diri telah membazirkan seluruh Ramadhan tahun lepas, maka wishlist yang dibuat penuh dengan emosi dan determination, maka " Nak Jadi Baik " tatkala itu bersifat Tanda Seru. By hook or by crook , I need to make sure I am doing every single wishlist without fail - fake it till I make it. Keikhlasan hati wajib ada. Dan semuanya berbentuk seruaan. Sebab tahu yang umur bernafas bukan satu janji pada sesiapa.
Maka wishlist ditulis dalam keadaan , " Saya KENA jadi baik ! " - penuh emosi.
Today when I aimlessly walked to no where after classes , kaki digerakkan ke Pusat Islam sambil memaksa diri sendiri yang gaya macam 10 tahun tak pernah puasa - I repeat it like times " When you can't feed your stomach, feed your soul " . Mood keadaan " Nak Jadi Baik ! - tanda seru " Maka digerakkan langkah menuju Pusat Islam. Feeding my soul with beberapa baris zikir yang bermain dalam kepala. Dan selebihnya dihabiskan melayan ngantuk. Syaitan dah tak boleh di salahkan. Qailullah. Hehe. Saat itu, " Nak Jadi Baik " berbunyi mendatar. Noktah mungkin.
Puasa diteruskan. Tatkala sedang berenang di alam maya sebelum Asar, secara tiba tiba mata digerakkan pada post sebelum ini - aim khatam Quran. Tersentap kejap. " Nak Jadi Baik bernada seruaan " ditinggalkan alam maya yang berlari pantas , tanpa rasa malas. Meneruskan alunan Al-Quran.
...
Bismillahirahmanirahim, mari kita bermula .
" Nak " merupakan satu perkataan yang mengilustrasikan kemahuan , kehendak.
" Jadi Baik " , I personally think that there's no fixed definition untuk dua frasa ini , sebab dia lebih kepada individual judgement. Degree " Jadi Baik " kita berbeza. Mungkin pada A - baik dia apabila dahulu dia berpuasa tanpa ibadah sunat , tahun ini dia gandakan ibadahnya -maka itu degree definisi A. For B, mungkin tahun lepas dia tak puasa, tahun ni dia transform kepada seorang yang berpuasa - maka definisi baik dia apabila dia berhijrah daripada tak puasa kepada puasa. Dan degree definisi berubah mengikut masa - humans do realize that we can never be perfect , but what we're doing and practicing everyday - trying to be better everytime - it leads to perfections , thus degree definisi baik turut akan berubah. Wallahualam.
Tanda Seru - !
Tanda Soal - ?
And do I need to visualize Noktah ?
The moment when I jot down my wishlist for Ramadhan in my post / diaries. Merasakan bahawa empunya diri telah membazirkan seluruh Ramadhan tahun lepas, maka wishlist yang dibuat penuh dengan emosi dan determination, maka " Nak Jadi Baik " tatkala itu bersifat Tanda Seru. By hook or by crook , I need to make sure I am doing every single wishlist without fail - fake it till I make it. Keikhlasan hati wajib ada. Dan semuanya berbentuk seruaan. Sebab tahu yang umur bernafas bukan satu janji pada sesiapa.
Maka wishlist ditulis dalam keadaan , " Saya KENA jadi baik ! " - penuh emosi.
Today when I aimlessly walked to no where after classes , kaki digerakkan ke Pusat Islam sambil memaksa diri sendiri yang gaya macam 10 tahun tak pernah puasa - I repeat it like times " When you can't feed your stomach, feed your soul " . Mood keadaan " Nak Jadi Baik ! - tanda seru " Maka digerakkan langkah menuju Pusat Islam. Feeding my soul with beberapa baris zikir yang bermain dalam kepala. Dan selebihnya dihabiskan melayan ngantuk. Syaitan dah tak boleh di salahkan. Qailullah. Hehe. Saat itu, " Nak Jadi Baik " berbunyi mendatar. Noktah mungkin.
Puasa diteruskan. Tatkala sedang berenang di alam maya sebelum Asar, secara tiba tiba mata digerakkan pada post sebelum ini - aim khatam Quran. Tersentap kejap. " Nak Jadi Baik bernada seruaan " ditinggalkan alam maya yang berlari pantas , tanpa rasa malas. Meneruskan alunan Al-Quran.
...
Comments